“Catering for Millenials with Socio-ecopreneur Intellection” NUNI Student Camp 2019 di Malang
Selama 3 hari terhitung tanggal 2 – 4 Oktober 2019, sebanyak 24 mahasiswa dari 14 Universitas yang tergabung dalam NUNI mengikuti kegiatan Student Camp 2019 yang diselenggarakan di Malang. 14 Universitas tersebut adalah Universitas Andalas, Universitas Atma Jaya Yogyakarta, Universitas Bina Nusantara, Universitas Hasanuddin, Universitas Islam Indonesia, Universitas Islam Sultan Agung, Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya, Universitas Katolik Soegijapranata, Universitas Kristen Satya Wacana, Universitas Muhammadiyah Malang, Universitas Sanata Dharma, Universitas Surabaya. Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) sebagai tuan rumah Memilih Desa Tempe Beji (Kecamatan Junrejo, Kota Batu) sebagai tempat bagi mahasiswa mencari solusi mengenai permasalahan yang ada.
Bertempat di Ruang Sidang Senat (Aula BAU), acara dibuka oleh Bapak Dr. Fauzan, M.Pd. selaku Rektor Universitas Muhammadiyah Malang. Kemudian dilanjutkan dengan pemaparan mengenai NUNI oleh Bapak Ardian Saputra, M.Si selaku NUNI Liason Officer dari BINUS University. Direktur Pembelajaran Direktorat Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan Kemenristek Dikti, Ibu Dr. Paristiyanti Nurwardani juga memberikan pemaparan mengenai Socio-ecopreneur.
Sebelum menuju Desa Tempe Beji, semua peserta Student Camp 2019 terlebih dahulu mendengarkan pemaparan materi mengenai Young Socio-preneurship sekaligus informasi terkait kegiatan yang akan dijalankan selama 3 hari mengikuti Student Camp yang disampaikan oleh Ibu Henik Sukorini. Dalam pemaparannya, Ibu Henik juga menjelaskan mengenai Design Thinking Combines Creative & Analytical Thinking yang dapat membantu para mahasiswa ketika menyelesaikan permasalahan yang dihadapi oleh masyarakat di Desa Tempe Beji.
Kegiatan selanjutnya yaitu mengunjungi Desa Tempe Beji. Mahasiswa dibagi menjadi 3 kelompok yaitu Kelompok Tempe, Kelompok Keripik Tempe dan Kelompok Tahu. Setiap kelompok terdiri dari 12 orang dan didampingi oleh 1 orang fasilitator dari Universitas Muhammadiyah Malang yang bertugas untuk mendampingi dan mengarahkan mahasiswa dalam pembuatan prototype.
Setelah semua mahasiswa menginap di rumah warga untuk melihat langsung proses pembuatan Tempe, Keripik Tempe dan Tahu. Diawalin dengan menginterview pemilik usaha, bagian ini para mahasiswa bertanya secara detail untuk mendapatkan data-data yang nantinya akan dianalisa. Kemudian, pada malam harinya, setiap kelompok berdiskusi di homestay masing-masing mengenai permasalahan yang ditemukan terkait usaha di desa tersebut. Setiap kelompok diminta untuk menganalisa POEMS (People, Object, Environment, Message, Services) dari tempat usaha yang diteliti. Setelah penentuan POEMS, mahasiswa akan membuat Problem Statements yang nantinya dapat digunakan untuk penetuan Ideation dalam menemukan jalan keluar untuk persoalan yang ditemukan.
Pada hari ke tiga yaitu tanggal 4 Oktober, setiap mahasiswa mempresentasikan mengenai hasil akhir dari analisa mereka terkait dengan proses pembuatan Tempe, Keripik Tempe dan Tahu. Hasil ini dipresentasikan di depan para pimpinan Universitas Anggota NUNI yang hadir.
Comments :